78.
Sedari tadi Harvey hanya duduk diam menjadi pendengar yang baik walaupun lawan bicaranya seolah lupa dengan presensinya. Lelah menjadi pendengar ia memutuskan untuk membuka sosial medianya dan mengunggah sebuah postan di media burung biru.
Unggahannya mengundang pertanyaan dan godaan dari beberapa orang termasuk Keanu. Pria itu bahkan menanyainya melalui pesan pribadi. Keanu memutuskan untuk datang dan menemani Harvey yang dilanda kebosanan sekaligus mengajaknya bermain Ice Skating.
Di sini mereka sekarang, Harvey yang berusaha menyeimbangkan tubuhnya di atas es yang ia pijak. Keanu mengulurkan lengannya untuk menjadi tumpuan bagi tangan Harvey. Kalau kalian bingung di mana orang yang seharusnya bersama Harvey, jawabannya Harvey sendiri pun tidak tahu berada di mana pria itu. Harvey hanya izin ke toilet dan langsung pergi menuju skating rink tanpa mengabari ulang Mahe dan tamu dadakannya.
“Keanu, liat gua bisa.” Harvey berhasil berselancar tanpa hambatan walau sempat terpleset sedikit di awal. Keanu bertepuk tangan dan mengacungkan kedua jempolnya. Mengapresiasi keberhasilan Harvey.
Keanu membawa kedua kakinya dengan mudah menuju Harvey. “Vey, I hate to say this tapi waktu kita tinggal lima belas menit lagi.” Harvey sedikit menekuk wajahnya. “Mau perpanjang waktunya? Gue beli lagi tiketnya,” tanya Keanu yang mengerti kekesalan Harvey hanya dengan melihat ekspresi wajahnya.
“Nggak usah, Ken. Lima belas menit cukup kok buat main. Abis ini udahan aja, kita main ke sini lagi nanti.”
Kalimat terakhir tersebut memberi sedikit harapan untuk Keanu. Itu tandanya Harvey mau main bersamanya lagi atau mungkin itu hanya kalimat pelengkap yang tercetus begitu saja.
Mereka keluar dari arena es ketika waktu menunjukan sesi bermain telah selesai. Lengan Keanu sekali lagi membantu Harvey agar tidak jatuh. Keduanya duduk di atas kursi untuk berganti ke sepatu mereka semula. Harvey tampak sedikit kesulitan untuk melepas sepatu sebelah kanan. Melihat hal itu Keanu langsung berinisiatif berlutut dan membantu untuk menarik sepatu tersebut. Butuh beberapa tarikan hingga akhirnya lepas dan tubuhnya kini tertimpa oleh Harvey.
“Eh, sorry, lu nariknya kuat banget gue jadi oleng.” Harvey segera berdiri dan mengulurkan tangan kepada Keanu tetapi pria tersebut malah semakin tidur telentang. Mengundang tatapan aneh dari beberapa pengunjung. “Ken, lu gak pingsan sambil buka mata kan?” ucap Harvey panik. Keanu malah tertawa sambil menutupi wajahnya dengan tangan yang kosong.
Kemudian bangkit dari posisi telentangnya. “Lo nggak apa-apa? Sakit gak tadi pas jatoh?” Harvey bingung malah Keanu yang mengkhawatirkannya padahal dia yang tidak sengaja menimpa Keanu.
“Gak. Nggak sakit,” jawab Harvey.
“Good.” Keanu mengelus pucuk kepala Harvey dan pergi menaruh sepatu yang mereka pinjam.