65.

Dengan langkah mantap Keanu berjalan menuju kelas kembarannya. Sepanjang ia berjalan orang-orang terus menatap dirinya. Selain karena kostumnya yang cukup mencolok, tubuhnya yang tinggi, bahu bidangnya, ditambah dengan postur badan yang sesuai porsinya menjadikan ia terlihat bagai model yang sedang berjalan di runaway.

Samar-samar terdengar para murid yang mengagumi wajah Keanu yang sedang tidak ditutupi topengnya agar dapat bernapas dengan lebih leluasa.

Keanu akhirnya tiba di lantai khusus anak kelas 12. Tidak terlalu banyak dan tidak sedikit juga murid tahun ajaran terakhir yang berkumpul di kelasnya masing-masing. Keanu pergi menuju kelas Putra. Sosok yang dicarinya sedang duduk bercengkerama dengan siswa lain.

Putra yang melihat Keanu segera memberikan kode melalui kedipan mata untuk segera menghampirinya.

“Buru kasih. Dari tadi gue nahan dia biar gak ke mana-mana,” bisik Putra. “Thanks, bro.” Keanu menepuk pundak Putra dan berjalan menghampiri Harvey.

“KENNN!!!” Harvey berseru senang. Sang pemilik nama tersipu malu ketika namanya disebut dengan penuh semangat.

“Nih, treats khusus buat lu seorang.” Ucapan tersebut menimbulkan bisik-bisik di antara siswa yang hadir di ruangan itu. Sebagian ada yang iri karena hanya diberi dua buah permen oleh Harvey, sebagian lagi ada yang bergosip perihal interaksi keduanya.

Thank you, Vey.” Satu plastik kecil berisi manisan pemberian Harvey ia taruh di dalam sebuah kantong berisi permen.

“Buat gua mana?” tanya Harvey.

“Sini kantong punya lu.”

Harvey memicingkan matanya, “Mau nyolong, ya.”

Keanu tersenyum, “Nggak. Siniin dulu, gua mau kasih khusus juga buat lu tapi nggak boleh liat. Nanti di rumah tebak sendiri mana yang dari gua.” Beberapa snack dan notes ia masukan ke dalam kantong milik Harvey. Tidak lupa ia guncang-guncang kantong tersebut agar isinya teracak.

“Keanu!!! Berantakan dong.”

“Biarin.”

Harvey merajuk membuat Keanu merasa gemas. Ditarik pipi Harvey agar tersenyum. Namun jari telunjuknya digigit pelan oleh Harvey hingga ia mengaduh cukup kencang. Keduanya larut dalam canda tawa masing-masing. Tak sadar sedari tadi ada yang melihat dan mengawasi.