151.
Semua berjalan lancar sesuai dengan rencana Keanu. Mulai dari makan malam berdua, menyantap es krim yang dibeli dari food truck, dan kini mereka berdua sedang berjalan menyusuri pinggir kota. Menikmati hembusan angin serta gemilangnya malam. Bintang pada hari ini terlihat begitu terang sama seperti orang yang selalu Keanu puja.
Harvey mulai merasa dirinya terus menerus diperhatikan. Dengan cepat ia menolehkan wajahnya dan bertanya mengapa Keanu terus menatap ke arah dirinya. Harvey takut ada sesuatu berada di wajahnya. Sementara Keanu ingin sekali menjawab kalau dirinya penggemar berat sesosok manusia indah bernama Harvey Sastroardiya. Namun kalimat tersebut enggan diutarakan. Takut kalimatnya hanya dianggap sebagai angin lewat oleh Harvey.
He adores someone who is adored by many. Bukan hanya dirinya saja yang kagum, masih banyak orang lain yang mengantri untuk melontarkan pujian kepada Harvey.
“Ken.”
Keanu masih setia pada diamnya dalam mengagumi Harvey yang ditatap mulai merinding ngeri. “Lu nggak lagi dirasukin kan?” Harvey memasang wajah takut. Ponsel di tangannya sudah sangat siap ia lempar sewaktu-waktu Keanu mengamuk karena tiba-tiba dirasuki roh jahat
Tak kunjung mendengar jawaban akhirnya Harvey memilih untuk berlari kecil menjauhi Keanu. Tapi jaraknya tak kunjung melebar karena Keanu ikut mengejarnya. Larinya cepat sekali hingga hampir menyusul langkahnya. Ingatkan Harvey kalau Keanu tidak hanya pintar dalam pelajaran tetapi juga seseorang yang sangat atletis.
“Gotcha!” Keanu berhasil meraih kedua bahu Harvey dan menghentikan sesi olahraga singkat mereka. Napas keduanya memburu. Saat napas Keanu sudah jauh lebih stabil, Harvey masih sibuk mengatur pasokan udaranya.
Merasa kasihan melihat Harvey yang kelelahan mata Keanu dengan cepat mencari mencari penjual air minum. Pas sekali ada seseorang yang berjualan air mineral tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Keanu langsung menghampiri orang tersebut dan menyerahkan satu lembar uang untuk membeli minum. Kemudian berjalan lagi ke arah Harvey dan menyerahkan minuman.6
“Thanks, Ken. Tadi pengen pingsan.”
“Makanya jangan olahraga mendadak.”
“Abisnya lu tiba-tiba diem. Siapa yang gak takut.”
Keanu kembali tak berkata apa-apa. “Tuh kan diem lagi. Lu kenapa deh.” Harvey kembali bergidik ngeri.
“Sengaja. Biar lu takut,” candanya.
“Nggak lucu, Keanu Naryatama.”
Ia tertawa melihat reaksi Harvey yang setengah ketakutan setengah kesal. “Yuk balik. Udah malem.” Ia genggam tangan kanan Harvey. Sang pemilik tangan hanya bisa menatap telapak tangannya yang digenggam dengan erat.
Matanya kini tertuju pada wajah Keanu. Harvey merasa Keanu hari ini bekali-kali lipat lebih menawan. Rambut hitamnya yang ditata dengan pomade, berbeda dengan saat di sekolah. Harvey membayangkan akan sebanyak apa orang yang suka dengan Keanu jika rambutnya ditata seperti sekarang.
Terlalu larut dalam pikirannya Harvey sampai tidak sadar kalau genggaman tangannya sudah terlepas. Kini tangan Keanu menggenggam setangkai bunga mawar merah yang dijulurkan kepadanya. Tidak terbalut apa-apa, murni satu tangkai bunga mawar. Harvey ambil mawar tersebut dan ia tatap wajah Keanu dengan bingung. Kapan mawar ini dibawa oleh Keanu dan ditaruh di mana.
“Metik punya tetangga,” jawab Keanu seolah paham dengan pertanyaan di benak Harvey.
“Serius? Emangnya tetangga lu nggak marah?” Harvey dan sifat mudah percayanya membawa senyum pada wajah Keanu. “Nggak lah gua beli.”
“Kirain,” ucap Harvey merasa lega.
“Udah selesai bengongnya?”
“Hah?”
“Dari tadi bengong aja. Hampir aja tadi mawarnya hampir melayang ke muka lu.” Tapi ia tidak setega itu untuk melukai Harvey.
Detik berikutnya bahu Keanu menjadi korban kekerasan bunga mawar yang dilakukan oleh saudara Harvey. “Ini masih jauh gak? Perasaan tadi pas lari nggak jauh-jauh amat.” Harvey mengeluh karena kakinya mulai menunjukan tanda-tanda kram.
“Sebentar lagi kok. Yuk jogging lagi biar cepet sampe mobil.”
Belum sempat protes tangannya yang memegang mawar sudah diraih. Mereka hanya berjalan dengan tempo lebih cepat karena sebenarnya Keanu juga lelah kalau harus berlari kecil kembali. Sebelum sampai di mobil Harvey mengambil kesempatan untuk mengabadikan momen di antara dirinya dan Keanu.