122.

“Vey, ada yang bingung nggak?” hening menyelimuti. “Vey,”ulangnya. Tidak kunjung mendapat jawaban, seorang siswa yang sedang membaca buku ekomomi milik saudaranya mengalihkan pandangannya pada layar monitor. Bisa ia lihat Harvey yang tertidur dengan tangan sebagai bantalan di atas meja.

Keanu tersenyum. “Capek, ya, ngerjain tugas sebanyak itu,” gumamnya pada diri sendiri. Keanu memeriksa hasil pekerjaan Harvey melalui link yang sudah dibagikan kepadanya. Tidak banyak salah, Harvey hanya salah beberapa dalam memasukan nominal angka saja. Selesai mengoreksi Keanu membuat salinan kedua tugas ekonomi Harvey untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Setelah menyelesaikan semuanya ia kembali membaca buku ekonomi milik Putra.

Keanu tidak pernah sama sekali belajar mengenai ekonomi. Ingatkan dirinya kalau dia adalah bagian dari jurusan IPA. Namun demi Harvey ia mau mempelajari segala materi ekonomi agar dapat membantunya dan pria yang disukainya tidak perlu repot bertanya kepada orang lain lagi. Cukup bertanya kepada dirinya dan ia akan siap membantu.

Tiga puluh menit berlalu dan Harvey masih sama dengan posisinya. Keanu hanya diam membiarkan Harvey istirahat dengan tenang walau hatinya terus berteriak untuk membangunkan Harvey untuk menyuruhnya tidur di tempat tidur saja. Ia takut leher dan punggung Harvey akan terasa sakit saat bangun dari tidurnya.